“MAKAN GAK MAKAN ASAL KUMPUL”
Mendengar kata ini sepintas kita teringat
lagunya SLANK .Makan gak makan asal kumpul
Kadang ada beberapa orang yang mengatakan itu agak keliru karena males dong orang-orang itu cuma mau kumpu ae. Tetapi mari kita lihat lebih jauh lagi, bahwa sebenarnya itu mengisaratkan untuk kumpul untuk bersatu dan tidak terpecah belah dan Negara ini membutuhkan kita semua untuk kumpul, untuk bersatu, tidak saling sikut-sikutan, jegal-jegalan. Jangan sampai karena ada iming-iming makanan dari Negara lain terus rela tidak bersatu dengan Negara ini. Yang penting bersatu dulu selanjutnya cari sisa-sisa makanan di Negeri ini.
Kadang ada beberapa orang yang mengatakan itu agak keliru karena males dong orang-orang itu cuma mau kumpu ae. Tetapi mari kita lihat lebih jauh lagi, bahwa sebenarnya itu mengisaratkan untuk kumpul untuk bersatu dan tidak terpecah belah dan Negara ini membutuhkan kita semua untuk kumpul, untuk bersatu, tidak saling sikut-sikutan, jegal-jegalan. Jangan sampai karena ada iming-iming makanan dari Negara lain terus rela tidak bersatu dengan Negara ini. Yang penting bersatu dulu selanjutnya cari sisa-sisa makanan di Negeri ini.
Bukan beranggapan kalau cuma kumpul kapan
makannya, kita akan mati. Tetapi mari kita beranggapan persatuan lebih penting
dari sekedar makan. Karena makan itu hal sepele bahkan orang yang tidak
memiliki uang itupun bisa makan dirumahnya sendiri. Apa lagi rumah kita sebesar
ini lahan kosongnya yang bisa dengan mudah ditanami padi, jagung, ketela pohon,
sagu, tebu, dsb. Kenapa harus takuk tidak bisa makan.
Secara Epistemology.
Makan ga makan asal kumpul, adalah istilah
yang tentu tidak asing lagi bagi orang2 Jawa bahkan sudah melegenda, hal
ini kalau boleh saya usulkan ke pemerintah agar di jadikan Istilah yg me
Nasional. Kapan dan siapakah yg mencetuskan konsep yang begitu
filosofikal ini, saya tidak tahu persis, lalu apahkah prilaku ini masih relevan
di zamanTablet ini?. Terlepas dari relevansi2nya, itu bukan yg menjadi atensi
saya. Bagi saya yg menjadi daya tarik adalah kata Makan itu
sendiri.
“ MAKAN” siapa sih yang tidak
mengerti apa itu Makan, namun tidak se naif yang kalian bayangkan. Kata /
istilah “Makan” ternyata mempunyai arti, makna dan fungsi yg bermacam2 bagi
bangsa. Dalam kamus makan diartikan sebaga mengkonsumsi/ memasukan ke dalam
mulut lalu me nelanya sebagai gizi pertumbuhanya.
Secara tidak sadar pun peribasa
tersebut begitu akrab karena terus diucapkan dan didengarkan secara berulang.
Dan hal itu pun memberi dampak yang cukup besar bagi pola pikir dan pola hidup
seseorang atau dalam sebuah kelompol. Sebagian orang tentu memiliki ruang
tersendiri bagi kenangan akan kebersamaan bersama kawan-kawan atau keluarga.
Hal ini tentu sangatlah mahal jika dibeli dengan uang rupiah, atau dolar sekalipun.
Bangsa Indonesia dan rasa
kebersamaan adalah ibarat sebuah pohon dan air. Bangsa indonesia sebagai pohon
akan mati tanpa adanya air dan air tetaplah menjadi air tanpa adanya pohon.
Bangsa Indonesia dengan berbagai macam sukubangsa dan kebudayaannya tak akan
menjadi bangsa yang berdiri gagah layaknya pohon kelapa yang kuat saat
diterjang oleh hempasan angin laut.
Dapat dibayangkan, bagaimana jadinya
jika bangsa Indonesia hidup tanpa
kebersamaan. Sikap apatis pun akan tumbuh subur dimana-mana. Berbeda jika
rasa kebersamaan terus tumbuh dan mendarah daging dalam cara pandang
masyarakatnya. Dan Harapan untuk menjadi bangsa yang kuat dan tangguh pun
terwujud.
Secara Aksiology.
Kali ini dapat diambil sebuah contoh
dari motivasi hidup “Makan gak makan asal kumpul” dan harapan untuk
menjadi sebuah bangsa yang kuat dan tangguh. Tidak begitu jauh kita mengambil
contoh, wakil rakyat atau seseorang yang banyak dipercaya oleh banyak orang
untuk mengemban tanggungjawab bersama pun sudah menerapkan konsep “Makan gak
makan asal kumpul” dengan sangat baik. Hingga pada akhirnya mereka menjadi
sebuah kelompok atau bangsa yang cukup kuat dan tangguh untuk rawe-rawe rantas menjalankan
tujuan sebuah bangsa, bangsa koruptor.
“MAKAN GAK MAKAN ASAL KUMPUL TAPI KITA KUMPUL
UNTUK MAKAN”
Nama :DODIK TRI WAHYU SETIAWAN
Nim: 11205540020
FAKULTAS :SOSPOL
PRODI :ILMU KOMUNIKAS UNIVERSITAS
ISLAM BALITAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar